JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 2.1
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Nama CGP |
: |
Aan Amirudin |
Angkatan / Kelas |
: |
10 / 71 |
Unit Tugas |
: |
SMKN 6 Kota Tangerang Selatan |
Pengajar Praktik |
: |
Estikajati |
Fasilitator |
: |
Rossa Vini Anggalia |
Model |
: |
4 F |
Bagian |
Narasi |
Fact (Peristiwa) |
Dalam Modul 2.1 tentang Pembelajaran
Berdiferensiasi Saya mulai belajar (Mulai dari diri sendiri, Eksplorasi
konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman,
Koneksi antar materi, dan Aksi nyata). Mulai dari diri merupakan awal untuk
mempersiapkan diri dalam menerima pengetahuan baru pada modul 2.1, kemudian
dilanjutkan dengan eksplorasi konsep pemikiran kita dari modul yang sudah
dipelajari, diskusi dengan rekan CGP dalam ruang kolaborasi untuk menemukan
kesamaan persepsi serta saling memberi masukan konstruktif dalam menyusun
rencana pembelajaran berdiferensiasi, secara mandiri menyusun modul ajar
berdiferensiasi diunggah di LMS untuk mendapat umpan balik dari sesama CGP
dan fasilitator, mendapat penguatan dari narasumber dalam elaborasi
pemahaman, membuat keterkaitan dengan materi sebelumnya yang sudah
dipelajari, dan diakhiri dengan aksi nyata praktik pembelajaran
berdiferensiasi di kelas sesuai dengan RPP yang sudah dibuat. |
Feeling (Perasaan) |
Setelah mempelajari modul 2.1 perasaan
saya menjadi sangat senang dan semakin antusias untuk bisa menerapkan
dilingkungan sekolah dan kelas. Pembelajaran berdiferensiasi membuat
penasaran karena sebagai guru harus memberlakukan siswa sesuai dengan
karakteristiknya. Selama ini hanya berfokus pada ketercapaian materi
kurikulum, sehingga yang saya kejar adalah ketuntasan materi. Efek/ dampak
yang ada mengabaikan bahwa ada banyak keragaman kebutuhan belajar murid dalam
satu kelas. Hal ini sesuai dengan nilai-nilai filosofi dari KHD tentang
belajar adalah menuntun murid mencapai tujuan, dan tentunya guru tidak bisa
memaksa masing-masing murid untuk melewati jalan yang sama dalam mencapai
tujuannya, namun guru dituntut bisa memfasilitasi murid dengan berbagai jalan
alternatif yang sesuai dengan kebutuhan murid. |
Findings (Pembelajaran) |
Pembelajaran bermakna yang saya
peroleh setelah mempelajari modul 2.1 adalah murid karakter masing-masing.
Mulai dari pengetahuaannya, cara belajar, gaya belajar, sikap keinginan dan
sebagainya. Pembelajaran berdiferensiasi didesain agar guru bisa melaksanakan
pembelajaran yang mampu mengakomodir berbagai macam kebutuhan belajar murid.
Guru harus memiliki kepekaan dalam merespon semua kebutuhan belajar murid,
hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan : bagaimana kesiapan belajar
murid; bagaimana minat murid terhadap materi pembelajaran kita; dan seperti
apa profil belajar murid. Kemudian dalam kegiatan pembelajaran, guru perlu
juga memperhatikan strategi : diferensiasi konten; diferensiasi proses; dan
diferensiasi produk. Dan dalam proses penilaian, guru menggunakan penilaian
berjenjang. Harapannya, semua murid bisa memperoleh kesempatan yang sama
dalam mengikuti pembelajaran, sehingga lingkungan yang aman dan nyaman pun
akan didapatkan murid. |
Future (Penerapan) |
Setelah mempelajari modul 2.1 ini
yaitu tentang Pembelajaran Berdiferensiasi maka saya akan berusaha menerapkan
di kelas. Agar pembelajaran berdiferensiasi dapat diselenggara dengan
efektif, maka perlu pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan kesiapan,
minat dan profil belajar murid, agar guru dapat menentukan perbedaan konten,
proses, serta produk dalam kegiatan pembelajaran. Yaitu dengan asesmen
diagnostic awal. Data pemetaan bisa diperoleh dari data murid pada tahun/semester
sebelumnya, melalui angket, melalui pengamatan, atau wawancara dengan sesama
rekan guru dan wali murid. |