RANGKUMAN KONEKSI ANTAR MATERI - MODUL 3.1

Azmi
0

 

RANGKUMAN KONEKSI ANTAR MATERI - MODUL 3.1

Nama CGP

:

Aan Amirudin

Angkatan / Kelas

:

10 / 71

Unit Tugas

:

SMKN 6 Kota Tangerang Selatan

Pengajar Praktik

:

Estikajati

Fasilitator

:

Rossa Vini Anggalia

Model

:

Artikel



~ PEMANTIK ~

“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”

(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).
Bob Talbert
Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini?

Mengajarkan akademik anak itu penting, tetapi yang lebih penting adalah membentuk karakter, moral, Pemberdayaan potensi dan karakter sehingga dia berguna untuk diri dia sendiri dan untuk orang banyak.

Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita?

Ketika 3 Prinsip sudah dimaksimalkan, 4 Paradigma sudah dianalisa, 9 Langkah sudah digunakan maka dampak pada lingkungan yang  utama dari pengambilan keputusan adalah kemaslahatan.

Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda?

Segala sesuatu dalam pembelajaran adalah demi kepentingan peserta didik, termasuk pengambilan keputusan untuk hal yang fundamental dalam kelas memerlukan pendekatan persuasif dan diutamakan atas rasa perduli dan demi kepentingan orang banyak

Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.

Seorang guru tidak hanya bertugas mengajar, tetapi mendidik, guru bertugas mempertebal potensi positif peserta didik sesuai dengan kodrat alam dan zaman, sekolah adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan di masyarakat, seorang guru adalah petani dimana dia berkewajiban merawat tanaman agar tumbuh subur begitu pula dalam pendidikan guru merawat dan mengembangkan keterampilan juga karakter peserta didik agar dia mampu menjadi manusia seutuhnya sesuai dengan cita-cita pendidikan Nasional.

 

Education is the art of making man ethical.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~

Pendidikan tidak hanya berbicara dan mengajarkan pengetahuan, tetapi ada yang lebih sakral yaitu mengantarkan karakter dan perilaku manusia untuk menjadi manusia yang seutuhnya yang berbudi, berakhlak sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional.

 

 

~ RANGKUMAN ~

Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Kaitan antara Triloka KHD dengan pengambilan keputusan sangat erat, seorang guru memiliki tugas mulia yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangunkarsa, Tut Wuri handayani. Semua semboyan ini memiliki arti filosofi yang sangat mulia, ketika berada di depan siswa seorang guru menjadi suri tauladan, ketika bersama-sama seorang guru akan mendampingi peserta didik, dan ketika berada di belakang seorang guru akan memberikan motivasi bagi peserta didik, sedangkan pengambilan keputusan memiliki 3 pola berfikir juga, yaitu 3 prinsip pengambilan keputusan, 4 paradigma dilemma etika, dan 9 langkah pengambilan keputusan yang sudah teruji. Prinsip pengambilan keputusan, 4 paradigma dilemma etika dan 9 langkah pengambilan keputusan tersebut semuanya berada dalam lingkaran moral, seorang guru harus bijak dan arif dalam mengambil keputusan sebagai orang yang diteladani oleh peserta didik nya, seorang guru tepat sasaran dalam mengambil keputusan karena keputusan yang dia ambil berkaitan erat dengan kepentingan dan masa depan orang banyak, seorang guru harus menggunakan 9 langkah pengambilan keputusan karena keputusan yang dia ambil harus benar dan membawa kemaslahatan.

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Rasa tanggung jawab, teguhnya prinsip hidup, selalu ingin berbuat yang terbaik merupakan nilai-nilai dalam diri yang akan mempengaruhi prinsip pengambilan keputusan, karena keputusan yang diambil tidak akan lepas dari berpikir berbasis hasil akhir (end-based thinking), berpikir berbasis peraturan (rules-based thinking), dan berpikir berbasis rasa peduli (care-based thinking).

Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.

Sangat berkaitan, dalam melakukan Coaching kita dituntut untuk mengambil keputusan dengan benar yang diawali oleh pertanyaan-pertanyaan berbobot, menemani mitra dalam mengeluarkan pemikirannya dalam keluhannya. Pengambilan keputusan diperlukan setiap saat dalam melakukan Coaching, kita harus bisa menjadi pendengar yang baik dan ambil keputusan ketika langkah demi langkah coaching sudah dipenuhi. Dalam Coaching pengambilan keputusan yang sudah saya lakukan sangat efektif, yaitu mengajak Coachee saya agar berfikir untuk menemukan solusi dari dia sendiri.

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Sangat berpengaruh, semakin tinggi kompetensi social emosionalnya maka pengambilan keputusan akan semakin tepat dan efisien, karena setiap mengambil keputusan dia akan menguji dari berbagai aspek. Apabila dia tidak memiliki kompetensi social emosional maka keputusan yang diambil bisa kurang tepat dikarenakan pengambilan keputusan yang diambil berdasarkan nafsu dan emosi maka akan menimbulkan kerancuan dalam perjalanan.

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Guru adalah agen perubahan dalam proses pembelajaran, sudah menjadi suatu keharusan mengetahui dan memahami profil belajar siswa serta kondisi sosial dan emosional dari peserta didiknya sebagai pemimpin pembelajaran dalam kelas dan juga panutan untuk peserta didiknya. Selain itu seorang siswa harus mampu menyelesaikan permasalahannya dalam belajarnya sehingga menjadi dilemma bagi mereka.

Disinilah pentingnya pendekatan Coaching dilaksanakan oleh guru, baik guru antar guru maupuun antara guru dengan peserta didik, karena guru dalam hal ini sebagai coach akan menggali potensi yang dimiliki oleh muridnya dengan memberi pertanyaan berbobot sehingga murid dapat menemukan potensi yang terpendam dalam dirinya untuk dapat menyelesaikan masalahnya.

Selain itu juga untuk membentuk dan mewujudkan profil Pelajar Pancasila. Pemimpin pembelajaran harus mampu melihat permasalahan yang dihadapi dan juga dapat membedakan apakah permasalahan tersebut merupakan dilemma etika atau bujukan moral. Dengan nilai- nilai yang dimiliki seorang pendidik yaitu inovatif, kolaboratif, mandiri dan reflektif seorang pendidik dapat menuntun muridnya untuk dapat mengenali potensi yang dimiliki  dalam mengambil keputusan dan mengatasi berbagai permasalahan. 

Pada akhirnya dengan nilai- nilai dari seorang guru tersebut, yang merupakan landasan pemikiran  yang dimiliki akan berpatokan pada prinsip melakukan demi kebaikan orang banyak, menjunjung tinggi prinsip- prinsip/ nilai- nilai dala diri lita dan melakukan apa yang kita harapkan orang lain akan lakukan kepada diri kita. Maka seorang guru akan dapat mengambil keptusan yang bertanggung jawab melalui berbagai pertimbangan dan langkah pengambilan dan pengujian sebuah kebutusan terkait permasalahan yang terjadi.

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Dalam pengambilan harus dianalisa terlebih dahulu apakah dilemma etika apakah bujukan moral, jika masuk ke dalam dilemma etika maka metode yang digunakan adalah 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputsan dan 9 langkah pengambilan keputusan. Dengan metode ini maka keputusan yang diambil tepat sasaran sehingga lingkungan menjadi positif, kondusif, aman, nyaman dan bahagia.

Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Ketika menyelesaikan suatu permasalahan tantangan yang paling berat adalah dilemma bahkan trimela etika, ketika ada 2 kepentingan berbeda tetapi sama-sama mengandung nilai kebenaran pengambilan keputsan dihadapkan dengan dilema yang besar. Sebagai pemimpin pembelajaran maupun pemimpin kelembagaan harus memiliki kesadaran diri yang tinggi.

Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Pada hakikatnya pembelajaran adalah memberikan pelayanan kepada peserta didik dengan penuh kenyamanan dan kebahagian maka pengambilan keputusan ini diperlukan dimana saat melihat keberagaman siswa dalam kelas. Keleluasaan hati dalam menerima perbedaan ini diajarkan dalam Kompetensi Sosial Emosional, baik dalam manajemen diri maupun keterampilan berelasi. Keindahan dalam kelas dikarenakan adanya perbedaan, perbedaan keterampilan, keahlian, pengetahuan dan bakat. Tugas kita sebagai guru adalah melayani peserta didik di tengah-tengah perbedaan tersebut.

Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Pengambilan kpeutusan seorang guru akan berdampak dalam masa depan siswa. Suatu contoh kasus tidak menaikan siswa ke tingkat selanjutnya, padahal seorang siswa memiliki hak untuk melanjutkan dan menggapai masa depannya, ketika tidak dinaikan oleh keputusan guru maka perekmbangan ke arah masa depannya akan terhambat. Artinya satu keputusan saja bisa berdampak pada kelangsungan kehidupan siswa di masa yang akan datang.

Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kesimpulan akhir yang bisa dihimpun dari materi modul  3.1 Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran dengan modul-modul yang telah dipelajari sebelumnya, bahwa materi-materi tersebut adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan untuk memerdekakan murid dalam belajar, Sebagaimana Filosofi KHD bahwa Pendidikan bertujuan menuntut segala proses dan kodrat/potensi anak untuk mencapai sebuah keselamatan dan kebahagiaan belajar, baik untuk dirinya sendiri, sekolah maupun masyarakat. Sekolah adalah tempat persemaian benih kebudayaan di masyarakat, oleh karena dia tempat persemaian maka siswa adalah benih-benih kebudayaan tersebut.

Dalam pelaksanaan perjalanan Pendidikan, dalam hal ini guru harus mampu melihat dan memahami profil belajar siswanya serta mampu mengelola kompetensi sosial dan emosional yang dimiliki dalam mengambil sebuah keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Untuk dapat mengambil sebuah keputusan dengan baik maka keterampilan coaching akan membantu guru sebagai pemimpin pembelajaran dengan pertanyaan- pertanyaan untuk memprediksi hasil dan berbagai opsi dalam pengambilan keputusan, sehingga materi sebelumnya seperti Coaching dan Pengelolaan KSE sangat berkaitan erat dengan pengambilan keputusan.

Pada akhirnya dengan keterampilan coaching ini dapat membantu siswa dalam mencari solusi atas masalahnya sendiri, tidak sebatas pada siswa keterampilan cocaching dapat diterapkan antar sesama uru, tentang permasalahan yang dialami dalam proses pembelajaran. Selain itu diperlukan kompetensi kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial dan keterampilan berhubungan sosial untuk mengambil keputusan dan proses pengambilan keputusan diharapkan dapat dilakukan secara sadar penuh, sadar dengan berbagai pilihan dan konsekuensi yang ada. Perpaduan antara pengambilan keputusan yang dijalani dengan proses coaching dan didasari dengan manajemen diri dalam 5 KSE maka akan lebih efisien dlaam pengambilan keputusan tersebut.

Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Dilema etika adalah kondisi dimana saya dihadapkan 2 permasalahan yang sama-sama mengandung nilai kebenaran, sedangkan bujukan moral adalah kondisi dimana saya harus memilih salah satu diantara dua benar dengan salah. Dilema etika memiliki 4 paradigma dilema etika diantaranya  rasa keadilan lawan rasa kasihan, individu lawan kelompok, kebenaran lawan kesetiaan, jangka pendek lawan jangka panjang, sedangkan 3 prinsip pengambilan keputusan diantaranya berfikir berbasis nilai akhir, berfikir berbasis aturan dan berfikir berbasis perduli.

Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Pernah, hanya saja saya belum sadar bahwa itu merupakan dilemma etika, maka dari itu dalam memutuskannya pun tidak berpatokan kepada prinsip pengambilan keputusan dan tidak didasarkan kepada 9 langkah pengambilan keputusan.

Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Bagi saya pelajaran dari konsep ini hanya ada 3 hal. 1) tentang 4 Paradigma pengambilan keputusan, 2) tentang 3 Prinsip pengambilan keputusan, dan 3) tentang 9 langkah pengambilan keputusan. Sebelum saya memperlajari modul ini saya tidak tau tentang teori ini. Sekarang saya sebagai pemimpin pembelajaran tau tentang keilmuan ini. Dampak yang terjadi ke dalam diri saya pun ketika saya mengambil keputusan maka akan didasarkan kepada 9 langkah pengambilan keputusan.

Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Sangat penting, dan ini terus menghampiri dalam kehidupan saya setiap hari nya.

 

Aan Amirudin, - 08 Agustus 2024



Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)